![]() |
sebuah ilusi |
Dzikir murupakan amalan hati dan lisan
yang tidak mengenal batasan waktu. Bahkan Allah menyifatinya ulil albab ,
adalah mereka yang senantiasa menyebut Rabnya, baik dalam keadaan berdiri,
duduk bahkan juga berbaring. (lihat QS. ALI IMRAN : 190)
Dzikir ibarat nutrisi bagi hari setiap
mukmin, jika dilupakan akan menjadi hampa dan sunyi, bahkan di ibaratkan
seorang yang tidak berdzikir seperti orang yang mati. hal ini sebagamana
disebutkan dalam sabda Rasulullah SAW," Perumpamaan orang yang berdzikir
kepada Allah dan orang yang tidak berdzikir adalah seperti orang yang
hidup dan mati." (HR.Bukhari).
manfaat dzikir bagi hati kita antara
lain :
1.
Mendatangkan
keridhaan Allah سبحانه و تعالي.
2.
Mengusir
syaitan, menundukkan dan mengenyahkannya.
3.
Menghilangkan
kesedihan dan kemuraman hati.
4.
Mendatangkan
kegembiraan dan ketenteraman (di dalam) hati.
5. Membuatnya
selalu ingat Allah, sebagaimana Allah berfirman:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ...
"Karena itu, ingatlah kamu
kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu..." (QS. Al-Baqarah: 152).
6. Membuat
hati menjadi hidup. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah رحمه الله berkata:
"Dzikir bagi hati sama dengan air bagi ikan, maka bagaimana keadaan yang
akan terjadi pada ikan seandainya ia berpisah dengan air?"
7. Dzikir
merupakan santapan hati dan ruh. Jika hati dan ruh kehilangan santapannya, maka
sama dengan badan yang tidak mendapatkan santapannya. Suatu kali, kami (Ibnu
Qayyim al-Jauziyyah) menemui Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah yang sedang
melaksanakan shalat Shubuh. Seusai shalat, ia berdzikir kepada Allah hingga
hampir tengah hari. Pada saat itu, ia menoleh ke arahku seraya berkata:
"Inilah santapanku, andaikan aku tidak mendapatkan santapan ini, tentu
kekuatanku akan hilang." Syaikhul Islam juga pernah berkata kepada kami:
"Aku tidak akan meninggalkan dzikir, kecuali dengan niat memang itulah
yang dikehendaki oleh jiwaku atau karena aku ingin istirahat. Istirahat ini
artinya persiapan bagiku untuk melakukan dzikir berikutnya."
8. Membersihkan
hati dari karatnya. Segala sesuatu ada karatnya dan karat hati adalah lalai dan
hawa nafsu. Sedangkan untuk membersihkan karat ini adalah dengan taubat dan
istighfar.
Termasuk dzikir kepada Allah;
melaksanakan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya dan melaksanakan
hukum-hukum-Nya. Wallaahu a'lam.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus